Halaman
73
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
Bab
V
Kelompok Sosial
dalam Masyarakat
Multikultural
z
Tujuan Pembelajaran
Dalam struktur masyarakat pastilah terdapat kelompok –
kelompok sosial. Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural tujuannya
adalah agar kalian dapat memahami tentang strukutur sosial
serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.
Dalam mempelajari bab ini, harus dapat menjelaskan definisi
kelompok sosial dan definisi masyarakat multikultural.
Pengertian tentang kelompok sosial dan masyarakat multi-
kultural harus diiringi dengan penjelasan tentang ciri-ciri
masyarakat multikultural, serta faktor-faktor terbentuknya
masyarakat multikultural. Bentuk masyarakat multikultural
dapat dilihat dari keanekaragamn suku-suku bangsa yang
berada dibagian Barat, Tengah dan Timur di Indonesia.
Perbedaan kelompok sosial ini akan menimbulkan
perubahan-perubahan sosial, ekonomi, politik, budaya
terhadap perkembangan kelompok sosial, oleh karena itu kalian
juga harus dapat menjelaskan dampak contoh kasus keaneka-
ragaman kelompok sosial.
Manfaat kalian setelah mempelajari bab ini adalah kalian
dapat memahami struktur sosial salah satunya adanya
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
74
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
M
anusia pada dasarnya terlahir seorang diri, sebagai individu
manusia merupakan makhluk Tuhan yang tidak bisa lepas dari
orang lain. Kebutuhan untuk hidup bagi seseorang, tidaklah mungkin
bisa dilakukan oleh sendiri – sendiri. Karena itu bantuan dari orang
lain sangat diperlukan.
Dalam kenyataannya, manusia biasa hidup berkelompok. Hal ini
terjadi karena pada tingkat atau saat-saat tertentu, manusia memiliki
minat atau kepentingan berbeda-beda pula.
Berkaitan dengan adanya kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural terdapat beberapa topik yang dapat kita pelajari yaitu :
1) Penelitian kelompok sosial,
2) Pengertian masyarakat multikultural,
3) Ciri-ciri masyarakat multikultural,
4) Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya masyarakat
multikultural,
5) Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia bagian barat, tengah,
dan timur,
6) Konsekuensi perubahan sosial, ekonomi, politik, budaya terhadap
perkembangan kelompok sosial,
7) Dampak contoh kasus keanekaragaman kelompok sosial.
A. Pengertian Kelompok.
a. Mac lver dan H. Page mengungkapkan bahwa kelompok sosial
merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.
Hubungan tersebut antara lain menyangkut timbal balik yang saling
mempengaruhi dan juga kesadaran saling menolong.
b. Soerjono Soekanto menambahkan bahwa berdasarkan pendapat
Mclver dan Page, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara
mereka.
c. Horton dan Hunt (1996 : 214-215), mendefinisikan kelompok ke
dalam beberapa artian, sebagai berikut:
1) Kelompok sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik.
Dalam hal ini kelompok memiliki ikatan kebersamaan dan jarak
fisik yang dekat.
2) Kelompok sebagai sejumlah orang yang memiliki persamaan
ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri jenis kelamin, kebiasaan, pekerjaan,
antara lain disebut juga kelompok klasifikasi.
75
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
3) Kelompok ialah sejumlah orang yang memiliki pola interaksi
yang terorganisasi dan terjadi secara berulang-ulang. Dalam hal
ini, setiap bentuk hubungan kolektif antar beberapa orang yang
berinteraksi berulang-ulang menurut pola--pola kegiatan dan
jaringan tertentu.
4) Kelompok sebagai setiap kumpulan orang yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Dua atau beberapa orang dikatakan sebagai kelompok jika
mereka sudah memiliki kesamaan kepentingan.
Dari beberapa difinisi di atas hakekat keberadaan suatu kelompok
sosial tidaklah terletak pada kedekatan jarak fisik, tetapi pada adanya
satu kesadaran untuk berinteraksi. Kesadaran untuk berinteraksi meru-
pakan hal yang sangat prinsip bagi setiap anggota kumpulan manusia.
Adapun yang menjadi persyaratan kelompok sosial harus mengan-
dung unsur-unsur berikut, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono
soekamto (1997:125-126)
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Kesadaran anggota
merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok. Hal itu akan
menimbulkan rasa memiliki yang pada gilirannya kan memeliharan
keutuhan kelompok.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain. Kekompakan atau solidaritas antara anggota
akan memeberikan kontribusi bagi perkembangan kelompok.
c. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka
bertambah erat. Rasa senasib sepenanggungan atau sehidup semati
dalam berkelompok bisa menimbulkan semangat untuk bekerja
sama demi tujuan bersama.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Susunan
kelompok, dan norma atau peraturan tidak akan terpisah dari
sebuah ikatan guna menjaga kelangsungannya.
e. Bersistem dan berproses. Dimaksudkan, terdiri atas unsur yang
saling menunjang satu dengan lainnya. Juga terdapat runtutan di
dalam perkembangannya.
Dari berbagai persyaratan di atas sebenarnya bisa dibagi menjadi
dua bagian.
Pertama, merupakan syarat terbentuknya kelompok yang tidak
disengaja atau tumbuh secara alamiah, misalnya marga dalam sistem
76
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
kekerabatan. Dan kedua, menunjuk kepada kelompok yang dibentuk
dengan sengaja, seperti persatuan sepakbola. Dengan mengklasifikasi-
kan persyaratan tersebut akan terlihat mana yang termasuk kelompok
yang terbentuk secara alami dan mana yang dibentuk dengan sengaja.
Setelah kita mengetahui tentang difenisi kelompok sosial, selan-
jutnya akan kita bahas tentang masyarakat multikultural. Apakah
pengertian masyarakat multikultural? akan kita bahas dalam bab ini
B. Pengertian Masyarakat Multikultural
Bangsa Indonesia dikenal karena masyarkatnya yang bersifat
multicultural. Beberapa faktor yang memperkaya keragaman adalah
kebudayaan, adat istiadat, agama yang sering sekali menimbulkan
konflik dan kita kenal dengn konflik sara, konflik tersebut dapat
dihindari jika kita masing-masing individu dapat mengembangkan
sikap bahwa kehidupan yang multikultural merupakan sebuah
kekayaan hidup bahwa kita bisa hidup damai berdampingan dengan
sejumlah perbedaan-perbedaan yang terdapat pada kehidupan
masyarakat.
Masyarakat multikultur merupakan istilah lain bagi masyarakat
majemuk. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
masyarakat yang majemuk. Nega-
ra lain yang memiliki masyarakat
multikultur, di antaranya Swiss
dan Amerika Serikat.
Menurut Clifford Geertz, yang
meneliti Indonesia di Mojokuto
pada awal masa kemerdekaan
Indonesia mendifenisikan masya-
rakat majemuk sebagai masya-
rakat yang terbagi-bagi ke dalam
subsistem yang kurang lebih
berdiri sendiri-sendiri, yang seti-
ap subsistemnya terikat dalam
ikatan-ikatan yang bersifat pri-
mordial.
Setiap kali orang dapat berka-
ta bahwa masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang majemuk
Gambar: Upacara adat Toraja merupakan
salah satu kekayaan budaya Indonesia.
Gatra
77
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
majemuk, seperti adanya perbedaan-perbedaan suku bangsa, bahasa,
agama, adat istiadat dan kedaerahan seringkali disebut sebagai cirri
masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk.
Menurut Furnivall, bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu
masyarkat tempat sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan-
kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya sedemikian rupa
sehingga anggota masyarakat secara kurang memiliki loyalitas terhadap
masyarakat secara keseluruhan kurang memiliki homogenitas
kebudayaan atau bahkan memiliki dasar-dasar untuk saling memahami
satu sama lain.
Multiktatural artinya hubungan antarberbagai lintas budaya tanpa
mengenal batas--batas area (lokal, regional, internasional) maupun
unsur-unsur atau jenis budayanya. Kecenderungan ini akan semakin
banyak terjadi seiring dengan perkembangan ekonomi yang kemudian
mendorong percepatan globalisasi kebudayaan. Hubungan budaya
dalam konteks multikulturalisme akan melibatkan orang-orang yang
berbeda bangsa, ras, jenis kelamin, bahasa, agama, tingkat pendidikan,
dan status sosial.
Setelah kita mengetahui tentang pengertian masyarakat multikul-
tural, selanjutnya kita akan membahas bagaimana ciri-ciri masyarakat
multukultural?
C. Ciri-Ciri Masyarakat Multukultural
Masyarakat Indonesia mewu-
judkan adanya keanekaragaman
tingkat perkembangan masya-
rakat dan kebudayaan suku-suku
bangsa, daerah, ras dan seba-
gainya. Sesuai dengan kenyataan
yang ada, di dalasm masyarakat
Indonesia terdapat bermacam-
macam suku bangsa atau sub
suku bangsa mempunyai kebu-
dayaan sendiri-sendiri. Selain
perbedaan suku bangsa juga ter-
dapat perbedaan agama, daerah,
ras dan pelapisan sosial yang
silang menyilang antara satu
dengan yang lainnya.
Salahsatu kesenian di masyarakat Indonesia
Dok penulis
78
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
Maka ciri-ciri masyarakat Indonesia yang multikultur adalah
sebagai berikut:
1. Adanya keanekaragaman suku bangsa, agama, dan adat istiadat
2. Adanya keanekaragaman budaya
3. Adanya keanekaragaman agama daerah
4. Adanya keanekaragaman sosial-ekonomi
Perbedaan–perbedaan itu mempengaruhi kestabilan masyarakat
sebagai suatu negara bangsa. Dari uraian tersebut ciri-ciri masyarakat
multikultural.
Selanjutnya dalam bab ini akan kita bahas tentang faktor-faktor apa
yang menyebabkan terbentuknya masyarakat multikultural ?
D. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terbentuknya
Masyarakat Multukultural
a. Topografi dan Pluralitas Regional
Iklim, curah hujan, struktur, dan kesuburan tanah yang berbeda di
wilayah Indonesia merupakan faktor yang menciptakan pluralitas
re-gional atau kemajemukan daerah. Pluralitas regional dalam
masyarakat Indonesia terwujud dalam dua macam lingkungan ekologis
yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1) Daerah pertanian sawah, yang terutama banyak terdapat di Pulau
Jawa dan Bali;
2) Daerah pertanian ladang, yang banyak terdapat di luar Pulau Jawa.
Topografi daerah turut menentukan terbentuknya multikultur. misalnya kultur
masyarakat daerah pantai dengan masyarakat daerah pegunungan
Integrasi suku bangsa dalam kesatuan nasional menjadi bangsa
Indonesia dalam kesatuan wilayah negara Indonesia paling tidak
dipicu oleh empat peristiwa penting berikut ini:
Suplemen KUKM Media Indonesia
Suplemen KUKM Media Indonesia
79
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
1) Selama periode pergerakan nasional, para pemuda Indonesia telah
menolak menonjolkan isu kesukubangsaan dan melahirkan
Sumpah Pemuda pada 1928. Bahkan, bahasa milik suku minoritas
Melayu Riau telah ditetapkan sebagai bahasa nasional (bukan
bahasa mayoritas Jawa).
2) Kekuasaan kolonial Belanda selama hampir tiga setengah abad telah
menyatukan suku-suku bangsa di Indonesia dalam satu kesatuan
nasib dan cita-cita.
3) Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 yang
mendapat dukungan dari semua suku bangsa di Indonesia yang
mengalami nasib yang sama di bawah penjajahan Belanda.
4) Kerajaan sriwijaya (abad VII) dan Majapahit (abad XIII) telah
mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia dalam kesatuan
politis ekonomi dan sosial.
b. Keadaan geografis dan pluralitas kesukuan
Indonesia terdiri atas kurang lebih 17.000 pulau yang tersebar di suatu
daerah sepanjang kurang lebih 3.000 mil melintang dari barat ke timur
dan sepanjang kurang lebih 1.000 mil melintang dari utara ke selatan.
Wilayah ini sangat luas. Apalagi penduduk Indonesia tersebar hampir di
seluruh pulau itu. Keadaan sarana dan prasarana transportasi darat, laut,
menyebabkan sebagian penduduk yang menghuni pulau-pulau itu
tumbuh menjadi kesatuan sosial yang sedikit banyak terisolasi dari
kesatuan sosial yang lain. Dengan demikian, tumbuhlah kesatuan-kesatuan
suku bangsa yang memiliki bahasa dan mewarisi adat kebudayaan yang
berbeda-beda. Setiap kesatuan suku bangsa terdiri dari sejumlah warga
yang dipersatukan oleh ikatan yang lebih bersifat emosional, dan
memandang diri mereka masing-masing sebagai satu kesatuan.
Tentang berapa jumlah suku
bangsa yang sebenarnya ada di
Indonesia, ternyata terdapat ber-
bagai pendapat yang tidak sama
di antara para ahli ilmu kema-
syarakatan. Menurut Clifford
Geertz, terdapat lebih dari 300
suku bangsa di Indonesia, setiap
suku memiliki bahasa dan iden-
titas kultural yang berbeda-beda.
Menurut Skinner, ada lebih dari 35
suku bangsa di Indonesia dengan
bahasa dan adat yang tidak sama.
Kondisi geografis menentukan prilaku
kehidupan masyarakat setempat
Dok penulis
80
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
c. Letak dalam Hubungan Dengan Jalur Lalu Lintas Perdagang-
an dan Pluralitas Agama
Indonesia terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik,
yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan. Melalui para pedagang
asing yang pemah singgah dan melakukan transaksi dagang dengan
masyarakat Indonesia , masyarakat Indonesia bersentuhan dengan
penparuh kebudayaan asing, khususnya agama dari bangsa lain.
Pluralitas agama berkembang dari kontak perdagangan melalui jalur
lalu lintas samudra.
Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia
berupa pergaruh kebudayaan Hindu dan Buddha dari India sejak 400
tahun sesudah Masehi. Hinduisme dan Buddhisme pada waktu itu
menyebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia dan melebur
dengan kebudayaan asli yang telah hidup lebih dahulu. Di Pulau Bali
dan Pulau Jawa, pengaruh Buddha dan Hindu tertanam kuat sampai
sekarang.
Pengaruh berbagai kebudayaan yang datang membonceng
perdagangan ini, akhirnya terwujud dalam bentuk pluralitas atau
kemajemukan agama dalam masyarakat Indonesia, yaitu sebagai
berikut :
1) Hindu Dharma, terutama di Pulau Bali
2) Golongan Islam konservatif-tradisional, di pedalaman Jawa timur,
Jawa Tengah, dan di luar Jawa.
Hubungan perdagangan dan antar agama sering membutuhkan fasilitas seperti pelabuhan
Gatra
81
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
3) Golongan Islam Modernis, terutama di daerah-daerah strategis
perdagangan internasional pada saat masuknya reformasi Islam,
daerah pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah serta sebagian
besar daerah Jawa barat.
4) Golongan Islam terutama abangan, yaitu yang sering dijuluki
golongan Islam nominal, terutama di daerah pedalaman Jawa
tengah dan Jawa Timur.
5) Golongan Kristen, yaitu Katolik dan Protestan yang juga merupakan
goliongan agama minoritas, terutama di daerah Maluku, NTTT,
Sulawesi Utara, Tapanuli, Kalimantan Tengah, dan di Jawa tersebar
hampir di setiap daerah perkotaan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Pierre. L. Van denberg
mengemukakakan bahwa masyarakat majemuk Indonesia memiliki
beberapa karakteristik sebagi berikut :
Walaupun integrasi secara nasional secara politis telah terbentuk,
tetapi dalam kenyataan di sepanjangnya bangsa Indonesia selalu
mengalami konflik-konflik secara internal. Hal ini menurut Pierre L.
Van den berg karena adanaya kenyataan bahwa masyarakat majemuk
Indonesia memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1) Terjadinya segmentasi kedalam bentuk kelompok-kelompk yang
seringkali memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2) Memiliki struktur sosial yang terbaig-bagi kedalam lembaga-
lembaga yang bersifat non – komplementer.
3) Kurang mengembangkan consensus di antara para anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
4) Secara relatif sering mengalami konflik-konflik di anatara kelompok
yang satu dan kelompok yang lain.
5) Secara relatif integgrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi.
6) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok
lainnya.
d. Keanekaragaman Suku Bangsa Di Indonesia Bagian Barat,
Tengah dan Timur.
Kepulauan Indonesia didiami oleh bermacam-macam suku bangsa
yang telah lebur menjadi sau bangsa, yaitu bangsa Indonesia,
persamaan nasib, kepentingan, penderitaan dan kesadaran berbangsa
telah mempercepat penggantiannya.
82
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
Disamping kemajemukan suku bangsa, terdapat pula kemajemukan
ras, agama, kebudayaan, adat istiadat, tradisi– tradisi dan bahasa.
Karena kemajemukan atau beranekaragamam itulah bangsa kita
menganut system sosial budaya yang berdasarkan Bhineka Tunggal
Ika artinya berbeda-beda tetapi satu jua atau kesatuan dalam
kemajemukan atau kemajemukan dalam kesatuan.
Unsur warna daerah merupakan hal yang wajar dan justru
memperkayasa warna kehidupan, bahkan menjadi sumber kelahiran
warna baru yang lebih baik lagi. Yang penting warna diusahakan
adalah bagaimana perbedaan itu dapat tetap mempersatukan bangsa
kita dalam persatuan yang indah.
e. Kemajemukan Masyarakat Indonesia Berdasarkan Suku
Bangsa
Setiap kali orang dapat berkata bahwa masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari banyak suku bangsa
dengan aneka ragam kebudayaannya. Bahkan, kebudayaan -
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah itu diakui
keberadaannya dan otonominya oleh UUD 1945 sebagai landasan
pengembangan kebudayaan nasional. Namun, tidak banyak orang yang
mampu menyatakan dengan tepat berapa banyak suku bangsa dan
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Masyarakat bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa
yang besar maupun yang kecil itu masing-masing mengembangkan
kebudayaannya sebagai perwujudan tanggapan mereka terhadap
tantangan yang harus mereka hadapi sesuai dengan lingkungan hidup
masing-masing. Sesuai dengan kenyataan lingkungan alam dan letak
geografisnya, penduduk Indonesia hidup dalam kesatuan-kesatuan
yang terbatas besarannya dan tersebar di kepulauan Nusantara. Mereka
mengembangkan pola-pola adaptasi setempat dan hanya sebagian dari
kesatuan-kesatuan sosial itu berinteraksi secara intensif dengan
sesamanya atau masyarakat dari luar kepulauan. Akhirnya, mereka
berkembang sebagai masyarakat majemuk dengan aneka ragam
kebudayaan di kepulauan Nusantara. Kebudayaan-kebudayaan yang
dikembang-kan dijadikan pedoman hidup dan juga berfungsi sebagai
ciri pengenal yang dapat membedakan mereka dari kelompok suku
bangsa yang lain.
Jumlah suku bangsa di Indonesia tidak pernah diketahui dengan
pasti, karena setiap kali sensus penduduk tidak disertakan komponen
suku bangsa, sedangkan kehidupan masyarakat Indonesia nyata-nyata
83
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
selain berada dalam wilayah administratif negara, juga berada dalam
wilayah budaya suatu suku-bangsa. Kehidupan masyarakat suku
bangsa di Indonesia memperlihatkan banyak kesamaan di samping
perbedaannya. Menurut kesatuan genealogis, suku bangsa adalah
kekerabatan yang sudah meluas sehingga pertalian darahnya tidak
dapat lagi ditunjukkan, namun para anggotanya berkeyakinan bahwa
mereka berasal dari nenek moyang yang sama:
Berdasarkan Peta Suku bangsa yang diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional,
di Indonesia kurang lebih terdapat 250 bahasa daerah yang berkem-
bang, di samping 440 bahasa yang berkembang di Irian Jaya (Papua).
Meskipun bahasa bukan satu-satunya kriteria pembeda suku bangsa,
namun dapat digambarkan betapa banyaknya suku bangsa di
Indonesia. Jika kita lihat peta suku bangsa di Indonesia, akan terlihat
jelas pengelompokan sebagai berikut.
a. Wilayah Sumatera dan sekitarnya, terdapat suku bangsa antara lain,
Aceh, Simeulue, Gayo, Alas, Tamiang, Singkil, Melayu, Batak
(dengan sub-sub suku bangsanya: Karo, Simalungun, Toba,
Pakpak, Angkola dan Mandailing), Nias, Minangkabau, Sakai,
Palembang, Musi, Ogan, Komering, Pasemah, Orang Laut, Kubu,
Kerinci, Re-jang, Serawai, Lampung, dan sebagainya.
b. Wilayah Kalimantan dan sekitarnya, terdapat suku bangsa Pasir,
Dayak dan berbagai macam sub-suku bangsanya, Kutai, Tagel,
Benawas, Banjar, dan sebagainya.
c. Wilayah Sulawesi dan sekitarnya, terdapat suku bangsa Minahasa,
Mongondow, Sangir, Gorontalo, Kaidipang, Talaud, Bantik,
Bang-gai, Salua, Balantak, Pamona, Mori, Bungku, Kaili, Toli-toli,
Buol, Wokatobi, Walio, Buton, Muna, Tolaki, Makassar, Bugis,
Toraja, Mandar, dan sebagainya.
d. Wilayah Jawa dan Madura, terdapat suku bangsa Jawa, Sunda,
Madura, Banten, Baduy, dan beberapa sub-suku bangsa Jawa dan
Sunda lainnya.
e. Wilayah Nusa Tenggara terdapat suku bangsa Bali, Sasak, Samawa,
Mata, Dompu, Mbojo, Tarlawi, Kore, Helong, Dawan, Sawu, Rote,
Tetun, Alor, Lamaholot, Larantuka, Lio, Sikka, Ende, Bajawa, Riung,
Nagekeo, Manggarai, dan sebagainya.
f.
Wilayah Maluku terdapat suku bangsa Kisar, Tepa, Tanimbar, Kei,
Aru, Morotai, Loda, Tidore, Togutil, Makian, Bacan, Gane, Galela,
Patani, Maba, Guli, Ambon, Saparua, Nusalaut, Rana, Kayeli, dan
84
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
sebagainya.
g. Wilayah Irian Jaya (Papua Barat), terdapat ratusan suku bangsa
yaitu, Waigeo, Batanta, Salawati, Misol, Yapen, Waroppen,
Ka-pauku, Numfor, Biak, Mimika, Moni, Sentani, Dani, Marin-
danim, Asmat, Midika, dan sebagainya.
Dalam interaksi antarsuku bangsa di Indonesia, terutama sejak
berdirinya negara Republik Indonesia, terdapat gejala pembauran dan
penggunaan kebudayaan nasional.
f. Konsekuensi Perubahan Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya
terhadap perkembangan kelompok sosial.
Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi pada setiap
masyarakat. Perubahan sosial terjadi sepanjang masa, tidak ada
masyarakat di dunia ini yang tidak mengalami perubahan.
Perubahan sosial selalu terjadi di setiap masyarakat. Perubahan
terjadi sesuai hakikat dan sifat dasar manusia itu sendiri. Manusia
selalu berubah dan mengingikan perubahan dalam hidupnya. Manusia
merupakan makhluk yang selalu berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif,
selalu berkembang dan responsive terhadap perubahan yang terjadi
di sekitar atau lingkungan sosial mereka.
Didalam masayarakat, niali-nilai sosial tertentu yang lama dan
sudah tidak memenuhi tuntutan yang lama dan sudah tidak memenuhi
tuntutan zaman akan hilang dijauhi dengan nilai-nilai baru. Kemudian
nilai-nilai baru itu diperbaharui lagi dan diganti dengan nalai-nilai yang
lebih baru. Nilai tradisional diganti dengan niali modern, nilai modern
diganti dan diperbaharui dengan yang lebih baru lagi yaitu nilai post
modern atau pasca modern.
1) Perubahan relasi sosial
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga
kemasyarkatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pole
perkelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2) Perubahan sosial ekonomi
Kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala yang
wajar sebagai akibat dari interelasi sosial dalam pergaulan hidup
antarmanusia. Perubahan sosial dapat pula terjadi karena adanya
perubahan dalam unsure-unur yang mempertahankan keseim-
bangan masyarakat seperti perubahan dalam unsure ekonomis.
85
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
Ada empat faktor penting di dalam interelasi sosial ekonomi yang
memiliki pengaruh cukup dominan pada perubahan sosial
ekonomi, yaitu:
1) Tanah ;
2) Tenaga kerja
3) Kapital, dan
4) Managemen.
3) Perubahan sosial politik
Perubahan sosial politik yang menyangkut organisasi kemasya-
rakatan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan:
a) Kontrol sosial oleh dan kepada ormas
b) Proses sosial intern dan antar ormas
c) Gerakan atau aksi dan partisipasi yang dilakukan oleh ormas
d) Perubahan interelasi dan mekanisme teknis organisasi
kemasyarakatan dan
e) Mobilitas atau gerak sosial dari organisasi kemasyarakatan.
Perubahan tersebut dapat terjadi pada komunitas, stratifikasi
sosial, kelembagaan ormas, komposisi ormas dalam suatu
masyarkat, dan hubungan antara ormas dengan tenaga kerja,
militer, lembaga-lembaga legislative, serta organisasi sosial
politik.
4) Perubahan Sosial Budaya
Modernisasi dan mentalitas budaya setempat. Untuk memahami
penggunaan istilah “ modernisasi” dalam pola tingkah laku
masyarakat di Indonesia perlu ibedakan antara :
a) Modernisasi
b) Westernisasi
c) Penggunaan unsur-unsur kebudayaan barat.
Modernisasi merupakan suatu istilah untuk menyebutkan suatu
konsep yang sangt luas acuannya, namun secara singkat dapat dika-
takan sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan jaman dan konstelasi
dunia sekarang. Hak itu berarti suatu usaha merubah berbagai sifat
dalam mentalitasnya yang tidak cocok dengan kehidupan jaman
sekarang.
Westernisasi merupakan usa-ha untuk meniru gaya hidup (life
style) orang barat (Eropa dan Amerika) seperti cara bergaul, cara
berbicara, adat sopapn santun, cara berpakaian, pola-pola berpesta,
cara makan , bahkan sampai kehidupan jaman sekarang.
86
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
Westernisasi merupakan
unsur-unsur kebudayaan barat
adalah suatu usaha mengambil
alih, beradaptasi, meniru, bahkan
bila mungkin membeli unsur-
unsur budaya, yang mula-mula
berasal dari kebudayaan barat
tanpa harus hidup dengan gaya
hidup orang barat. Orang Indo-
nesia yang berusaha mengadap-
tasi suatu gaya hidup kebarat-
baratan dapat disebut condong ke
arah Westernisasi.
Mengungkapkan bahwa ke-
lompok sosial merupakan him-
punan atau kesatuan manusia
yang hidup bersama. Hubungan
tersebut menyangkut timbal balik
yang saling mempengaruhi juga
kesadaran saling menolong.
Setelah mengatahui konsekuensi perubahan sosial ekonomi,
politik, dan budaya akan membahas contoh kasus keanekaragaman
kelompok sosial.
g. Contoh Kasus Keaneakaragaman Kelompok Sosial Dan
Gagasan Dalam Penanganan Kasus Yang Diakibatkan Dari
Keanekargaman Kelompok Sosial.
Dalam uraian terdahulu telah dibahas tentang pengertian kelompok
sosial yang dikemukakan oleh Mac. Iver dan H. Page mengungkapkan
bahwa kelompok sosila merupakan himpunan atau kesatuan manusia
yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut
timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga kesadaran saling
menolong.
Soedjono Soekanto menambahkan bahwa berdasarkan pendapat
Mac. Iver dan Page, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara
mereka.
Robert Biersteidmengemukakan, ada empat macam kelompok
sosial yaitu sebagai berikut :
Rekreasi merupakan salah satu gaya hidup
masyarakat modern.
Gatra
87
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
1. Kelompok status, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya :
Contoh :
Kelompok pendududk usia 10 – 15 tahun di sebuah kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki
persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial
diantara anggotanya.
Contoh : Kelompok masyarakat perkotaan
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki
kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan lainnya, tetapi tidak
terikat dalam ikatan organisasi
Contoh : pertemuan, kerabat
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi, maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggota– \anggotanya
melakukan hubungan sosial, kontak, dan komunikasi, serta
memiliki ikatan organisasi formal contoh: Negara, sekolah, pramuka
Dalam kaitannya dari ke empat kelompok sosial tersebut akan
dikemukakan contoh kasus keanekaragaman kelompok sosial sebagai
berikut : sejak revolusi industri masyarakat cenderung berubah dari
pola paguyuban yang tradisional ke pola patembangan. Ini berarti
pengikisan keakraban dan rasa anman, yang pada akhirnya diimbangi
dengan tumbuhnya kelompok-kelompok primer baruc dalam latar
(setting) kelompok sekunder.
Contoh kasus di atas untuk mencari gagasan atau solusinya
diantaranya yaitudengan adanya pola paguyuban yang tradsional ke
pola perkembangan, yaitu terjadinya pengikisan keakraban dan rasa
aman, sebagai akibat adanya revolusi industri, maka masyarakat harus
diberikan arahan, bahwa walaupun telah terjadi perubahan agraris
menjadi industrialis di negara kita. Kita harus tetap menjaga keutuhan
persatuan bangsa, dengan cara saling menghormati, saling menolong,
karena dengan demikian dapat mempertahankan jati diri bangsa
Indonesia.
88
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
z
RANGKUMAN
1. Hakekat keberadaan suatu kelompok sosial, tidaklah terletak
pada kedekatan jarak fisik, tetapi pada adanya satu kesa-
daran untuk berinteraksi, kesadaran untuk berinteraksi
merupa-kan hal yang sangat prinsip bagi setiap anggota
kumpulan manusia.
2. Masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk adalah
suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen
yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama
lain. ciri-ciri masyarakat multikultural adalah adanya
keanekaragaman tingkat perkembangan masyarakat dan
kebudayaan suku-suku bangsa, daerah, ras dan pelapisan
sosial.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya masyarakat
multikultural yaitu: topografi dan pluralitas regional,
keadaan geografis dan pluraritas kesukuan dan letak
hubungan dengan jalur lalu lintas.
4. Masyarakat Bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku
bangsa yang besar maupun yang kecil masing-masing
mengembangkan kebudayaannya sebagai perwujudan
tanggapan mereka terhadap tantangan yang harus mereka
hadapi sesuai dengan lingkungan yang harus mereka hadapi
sesuai dengan lingkungan hidup masing-masing. Kehidupan
masyarakat suku bangsa Indonesia memperlihatkan banyak
kesamaan di samping perbedaannya. Konsekunesi adanya
perubahan sosial ekonomi, politik, budaya, tentu akan
berpengaruh terhadap perkembangan kelompok sosial,
karena dalam perubahan sosial terjadi perubahan pada
lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola
perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat pula terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan
keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsur
ekonomi. Faktor penting dalam interealisasi sosial ekonomi
yang memiliki pengaruh cukup dominan pada perubahan-
89
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
perubahan sosial politik yang menyangkut organisasi
kemasyarakatan membica-rakan hal-hal yang berhubungan
dengan:
a. Kontrak sosial oleh dan kepala ormas
b. Proses sosial interen dan antar ormas
c. Gerakan atau aksi dan partisipasi yang dilakukan oleh
ormas.
d. Perubahan interealisasi dan mekanisme teknis organisasi
kemasyarakatan.
e. Mobilitas atau gerak sosial dari organisasi kemasyarakatan.
Perubahan tersebut dapat terjadi pada komunitas,
stratifikasi sosial, perkembangan sosial, kelembagaan ormas,
komposisi ormas dalam suatu masyarakat, dan hubungan
antar dengan tenaga kerja militer, lembaga-lembaga logistik,
serta organisasi sosial politik. Begitu pula dalam perubahan
budaya terjadi adanya usaha untuk hidup sesuai dengan
zaman dan kontelasi dunia sekarang. Hal ini berarti suatu
usaha merubah berbagai sifat dalam mentalitasnya yang tidak
cocok dengan kebudayaan zaman sekarang.
90
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk dapat diberi
pengertian sebagai masyarakat yang ....
a. tinggal menetap pada daerah-daerah terpisah dari lainnya
b. Terdiri atas penduduk dalam jumlah besar dan padat
c. Memiliki keunikan ciri, baik sosial maupun kultural
d. Terdiri atas dua atau lebih kelompok atau golongan yang hidup
sendiri-sendiri
e. Ditandai oleh adanya perbedaan antara lapisan-lapisan sosial
yang tajam
2. Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri atas
dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa adanya
pembaruan satu sama lain di dalam suatu kesatuan politik definisi
ini dikemukakan ....
a. A.L. Kroeber
b. Cliffoerd Gertz
c. Hildred Gretz
d. Furnivall
e. Horton dan Horton
3. Salah satu ciri yang melekat pada elemen-elemen masyarakat
majemuk adalah primordialisme, yang maksudnya adalah ....
a. Ikatan lahir batin diantara anggota-anggota kelompok
b. Loyalitas atau seninten terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir
c. Pandangan yang didasarkan pada prasangka atau stereotype
d. Penilaian kepada suatu hal yang didasarkan pada anggapan
umum
e. Bagian-bagian dari tradisi yang diterima keberadaannya
4. Istilah masyarakat majemuk pertama kali diperkenalkan oleh ....
a. J.S. Furnival
b. J. Nasikun
c. Clifford Geertz
d. Ernest Renan
e. Peter M. Blau
Latihan Soal
91
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
5. Beberapa faktor yang menyebabkan kemajemukan Indonesia
adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. Luas Indonesia yang kurang lebih terdiri atas 13.000 pulau
b. Terdapat lebih dari satu macam lingkungan ekologis
c. Terdapat pluralitas agama dalam masyarakat
d. Terdapat ratusan suku bangsa yang menempati wilayah
Indonesia
e. Kemampuan masyarakat Indonesia untuk berniaga ke luar
negeri
6. Bentuk geografi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan dengan
kurang lebih 17 ribu pulau yang terbesar di equator utamanya
menyebabkan kemajemukan dalam hal ....
a. Agama
b. Suku bangsa
c. Ras
d. Kelas sosial
e. Golongan sosial
7. Ciri yang cukup mencolok dalam kemajemukan masyarakat
Indonesia yang merupakan salah satu sumber permasalahan
kehidupan dalam masyarakat majemuk adalah dominasi dan
penekanan pentingnya kesukubangsaan yang terwujud dalam
satuan-satuan sosial-sosial yang berupa ....
a. Golongan sosial
b. Kelompok sosial
c. Komunitas
d. Negara
e. Kelas
8. Letak geografi wilayah Indonesia yang berada diantara dua benda
dan dua samudera antara lain menyebabkan kemajemukan dalam
hal ....
a. Agama
b. Suku bangsa
c. Ras
d. Golongan sosial
e. Kelompok etnik
9. Karena kemajemukan masyarakat, terjadi pula kemajemukan dalam
agama. Dalam hal ini golongan Islam konservatif berada di area ...
a. Pedalaman Jawa Timur dan Jawa Tengah
b. Daerah Kalimantan Tengah
c. Pantai Utara Jawa Timur
d. Maluku
e. Tapanuli dan Sulawesi Utara
92
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
10. Pierre L. Van Den Berg mengemukakan beberapa karakteristik
masyarakat majemuk Indonesia, kecuali ....
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok sub-
kebudayaan yang berbeda
b. Memiliki struktur sosial yang komplementer
c. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok yang lain
d. Sering mengalami konflik
e. Kurang mengembangkan konsensus bersama tentang nilai-nilai
dasar
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan definisi kelompok sosial menurut Mac. Iver dan H. Page!
2. Sebutkan ciri-ciri masyarakat multikultural!
3. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya masyarakat
multikultural!
4. Jelaskan konsekuensi perubahan sosial ekonomi politik, budaya
terhadap perkembangan kelompok sosial!
5. Tuliskan contoh kasus keanekaragaman kelompok sosial!
TUGAS
I. Tugas Individu 1
Jelaskan pernyataan-pernyataan di bawah ini:
a. Kelompok sosial
Penjelasan: ...
b. Masyarakat multikultural
Penjelasan: ...
Tugas individu 2
Jelaskan pendapat Anda dari pernyataan-pernyataan di bawah ini:
a. Di dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi konflik antar
suku bangsa mengapa demikian?
Tanggapan : ...
93
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
b. Proses modernisasid dan pembangunan telah menimbulkan
konflik dan kekerasan, apa sebabnya?
Tanggapan: ...
II. Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6
orang, diskusikan permasalahan yang terjadi akibat kamaje-
mukan. Masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda, carilah
alternatif lain.
z
Glosarium
era
: Zaman
era global
: zaman keterbukaan.
Konflik
: pertentangan
Integrasi
: proses penyesuaian/persatuan.
Segmentas
i
: pemisahan
Nonkomplementer
: t
erpisah-pisah
Konsensus
: kesepakatan
Dominasi
:
penguasaan
Prasangka
: tuduhan
Kondusif
:
menguntungkan/sesuai
Modernisasi
: proses
perubahan masyarakat dan kebudayaan yang
tradisional menuju masyarakat dan kebudayaan yang
modern dalam arti yang sesungguhnya
Intensif
: semakin gencar/sering
Ekses
: dampak/hasil
Nasionalisme
: faham/
ajaran untuk mencintai negara
Kriminalitas
: tindak kejahatan
Separatisme
: k
egiatan memisahkan diri dari negara kesatuan.
Jasmani
: k
eadaan fisik
94
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
In d ex
A
Animisme 5
B
Budaya 34
D
Diferensiasi 24, 30, 32, 34
Diferensiasi Sosial 30
Diferensiasi sosial 30, 32
Dinamis 58, 64
Dinamisme 5
F
Fakta 101, 103
Fosil 4
G
Geografis 4, 5
H
Horizontal 6
I
Imperialisme 14
Individu 94, 95, 96, 97, 99, 100, 102, 103
Interaksi 45
Interaksi sosial 43
Islamisasi 5
K
Kasta 28, 29, 30
Keteraturan sosial 43
95
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultuiral
Kolektif 97
Kolonialisme 6, 14
Komunitas 97
Konflik 95, 96, 100, 102
Kualitas 94
M
Mobilitas Sosial 58, 59, 61, 64
Mobilitas sosial 58, 59, 61, 63, 64
Moral 97, 100, 104
Morfologis 7
N
Norma 45, 46, 48
P
Perilaku 94, 95, 96, 98, 99, 101, 102, 103
Potensi 62
Psikologis 95
S
Sekte 97
Sekunder 98
Status sosial 24, 25
Stratifikasi Sosial 28, 30, 31
Stratifikasi sosial 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34
Struktur sosial 58, 59, 60
95
Index
96
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI
Cohen, Bouce J. 1992, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta
: Balai Pustaka
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1991. Sosiologi, Edisi 6 jilid I.
Terj. Drs. Aminudin Ram, M. Ed dan Dra. Tita Sobari. Jakarta :
Gramedia.
Kartono, Kartini. 1992. Patalogi Sosial. Jakarta : Rajawali Press.
Kamanto, Soekarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga
Fakultas Ekonomi UI.
Koentjaraningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara
Baru.
_______. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lawang, M.2 Robert. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta : UT.
Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan masyarakat. Bandung. Alumni.
Soekanto, Soerjono dan Heri Tjandasari. 1987.
Pengendalian Sosial.
Jakarta.
CV. Rajawali.
Soekanto. Soejono dan Ratih Lestari. 1988. Sosiologi. Penyimpangan.
Jakarta : CV. Rajawali.
Sutanto, S Astrid Phil. 1988. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.
Jakarta : Bina Cifta.
Kosim, E. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Pengantar diskusi. Bandung : STBA
- ABA.
Sunardjan. 1995.
Sosiologi
, Semarang : IKIP Semarang Press.
Purwanto, Ngalim. 1997.
Psikologi Pendidikan
: Bandung. Rosda.
Machendrawaty dan Safei. 2001.
Pengembangan Masyarakat Islam
.
Bandung : Rosada.
z
Daftar Pustaka
ISBN 978-979-068-742-4 (No. Jld lengkap)
ISBN 978-979-068-749-3
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.6.117,-